BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 09 November 2009

Yang berbahaya di lingkungan kita

Yang berbahaya dilingkungan Kita.

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai
Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan
menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol
(disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or
PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2
karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai
1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama,
tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh
ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci
ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat
karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum.
Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai
ber-ulang2, jangan memakai botol
Plastik.

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun
setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya
ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang
Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya
yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah
makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen
(penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti
Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan
sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C.
Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun
Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang
Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan
yang fatal dalam Hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya
selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda
mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya
lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat
lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI
instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak.
Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan
kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang,
karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya
waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk
mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia
menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini
disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan
tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita
memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk
membersihkan lilin Tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang
sehari-Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang,
kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan
cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan.
Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan
kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik
kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi
Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman,
promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang
digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu
kemasan yang bersentuhan langsung dengan
makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan
yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan
makanan yang perlu Anda waspadai.


A. Kertas.

Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran
Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus
makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi
Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal
masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan
menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke
berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak,
Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa
ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain
(sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang
terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk
terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat
timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan
jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe
goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan
yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas
Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale
keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah
makanan jajanan tersebut di Atas piring.

B.Styrofoam

Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah
menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam
bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa
Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat
dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis
pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap
mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu,
bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan
dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan
kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya
murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001,
Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan
bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya.
Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter
(EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya
gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi
Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

0 komentar: